Berdasarkan mitologi yang diyakini oleh masyarakat Sangeh dan sekitarnya nama Sangeh erat kaitannya dengan keberadaan “Hutan Pala“ yang mana Sangeh berasal dari dua kata “Sang“ berarti “Orang“dan “ngeh“ berarti “melihat“ Sangeh artinya orang yang melihat. Konon kayu-kayu (Hutan Pala) dalam perjalanan dari Gunung Agung (Bali timur) menuju salah satu tempat Bali Barat, dalam perjalananya sebelum sampai di daerah tujuan ada yang melihat , akhirnya pohon–pohon tersebut berhenti di satu tempat, yang sampai sekarang disebut “Sangeh “.
Hutan Pala Sangeh dihuni oleh kera abu ekor panjang (Macaca fascicularis) yang jumlahnya kurang lebih 600 ekor, dan keberadaan merekapun tidak terlepas dari keyakinan masyarakat yang menganggap mereka adalah jelmaan Prajurit Putri yang dirubah bentuknya menjadi monyet–monyet yang menghuni hutan Pala Sangeh. Oleh karena itu masyarakat sekitar tidak akan berani mengganggu keberadaan mereka, karena mereka diangagap Kera Suci yang disakralan yang membawa berkah bagi masyarakat Sangeh dan sekitarnya.
Telepon: 085100422740